MENJADIKAN TIDUR SEBAGAI IBADAH
“Apabila kamu mendatangi tempat pembaringanmu maka berwudhulah, seperti wudhumu waktu sholat,kemudian berbaringlah disebelah sisi kananmu.” ( Rasulullah SAW )
Tidak ada aktivitas yang paling menyita waktu kecuali tidur umumnya sepertiga waktu dipergunakan untuk tidur dibandingkan waktu bekerja, belajar dan bermain atau menjalankan Ibadah ritual.
Ada hitungan- hitungan dari Imam Al-Ghazali
“ Andai sesorang tidur selama 8 jam sehari, maka dalam usia 60 tahun, ia telah tidur selama 20 tahun tinggal usianya 40 tahun digunakan antara beribadah,bermain, melakukan kesia-siaan dan maksiat’.
Tidur adalah tanda kebesaran sekagus nikmat yang Allh SWT karuniakan pada manusia dan ada hikmah dari tidur, dengan tidur kesehatan tubuh manusia terjaga, pikiran kusut jernih kembali,
Tidur hakikatnya adalah kematian yang tertunda begitulah AlQuran memberitakan dalam QS Az-Zumar [39] ayat 42.
Menjadikan tidur sebagai ibadah
Rasulullah SAW berwasiatkepada istrinya ,Siti’Aisyah.’Sabda Rasul :
Jangan engkau tidur sebelum engkau lakukan 4 hal :
1) Mengkhatamkan Alquran,
2) Memperoleh safaat dari para nabi
3) Membuat hati kaum Mukminin dan Mukminat senang dan ridha kepadamu.
4) Serta melakukan haji dan umrah .
Aisyah bertanya ,” Ya Rasul bagaimana mungkin aku melakukan ini semua sebelum tidur ? Rasulullah SAW menjawab ,” Sebelum tidur, bacalah
“Qul huwallahu ahad “ tiga kali. Adalah seluruh surat Al-Iklas . Rasulullah SAW melanjutkan sabdanya ,” kemudian agar mendapat Syafaat dariku dan para nabi sebelumku, bacalah shalawat:
Allahuma shali ‘ala Muhammad wa’ala ali Muhammad, kama shalayta’ala Ibrahim wa’ala ali Ibrahim. Allahumma barik ‘alaa ali Muhammad, kama barakta ‘ala ali Ibrahim fil ‘alamina innaka hamidun majid”
Sebelum tidur, hendaknya kamu lakukan haji dan umrah ,’ Bagaimana caranya ? Rasulullah SAW bersabda barang siapa yang membaca :
Subhanallah wal hamdulillah wa la ilaha ilallaha huwallahu akbar, ia dinilai sama dengan orang yang melakukan haji dan umrah.
Niat dan ikthiar bagaikan dua sisi mata uang. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Tidak akan sempurna yang satu tanpa pelaksanaan yang lain . Akhirnya semoga kita bisa mengamalkannya, sehingga tidur kita menjadi bagian dari pengabdian diri pada Allah SWT. Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar